Sepertinya dunia freelance sangat digandrungi oleh para Milenial dan Gen Z ya? Setuju tidak?
Dunia freelance memang sangat digandrungi oleh para Milenial dan Gen Z. Generasi ini dikenal dengan keinginan mereka untuk memiliki fleksibilitas dan kebebasan dalam bekerja, sesuatu yang ditawarkan oleh gaya hidup freelance. Banyak dari mereka lebih memilih untuk bekerja sesuai dengan waktu dan tempat yang mereka inginkan, daripada terikat pada pekerjaan tradisional yang mengharuskan mereka berada di kantor dari jam 9 pagi hingga 5 sore.
Selain itu, Milenial dan Gen Z cenderung mencari pekerjaan yang selaras dengan passion mereka, serta memberikan kesempatan untuk terus belajar dan berkembang. Dunia freelance memungkinkan mereka untuk mengejar proyek-proyek yang sesuai dengan minat pribadi mereka dan memanfaatkan keahlian mereka secara maksimal.
Tidak hanya itu, kemajuan teknologi dan akses mudah ke internet juga telah membuka pintu bagi generasi ini untuk mengeksplorasi berbagai peluang di pasar global. Dengan platform freelance yang terus berkembang, seperti Upwork, Fiverr, dan lainnya, mereka bisa dengan mudah menemukan proyek yang sesuai, berkolaborasi dengan klien di berbagai belahan dunia, dan membangun karier yang memuaskan tanpa harus terikat pada satu lokasi atau perusahaan.
Jadi, tidak mengherankan jika Milenial dan Gen Z semakin tertarik dengan dunia freelance, yang menawarkan kombinasi ideal antara fleksibilitas, kesempatan untuk berkembang, dan kebebasan untuk bekerja sesuai dengan keinginan mereka.
Tapi apakah kamu siap terjun ke dunia freelancing tapi merasa ragu karena belum punya pengalaman? Tenang aja, banyak pengusaha sukses yang memulai bisnis mereka tanpa pengetahuan sebelumnya. Dengan beberapa langkah sederhana, siapa pun bisa belajar cara memulai freelancing tanpa pengalaman dan menemukan klien pertama mereka dalam waktu singkat.
Hari ini aku mauberbagi tips tentang cara mulai jadi freelancer tanpa pengalaman. Yuk mulai!
1. Tentukan Niche Kamu
Memulai karir sebagai freelancer, penting banget untuk menentukan niche kamu. Mengetahui skill dan minat kamu bisa membantu menentukan layanan apa yang paling cocok dan klien seperti apa yang sebaiknya kamu targetkan. Pertama, coba deh luangkan waktu untuk merenungkan hal-hal yang kamu kuasai secara alami, seperti menulis, desain, tugas admin, media sosial, pembukuan, atau skill lain yang bisa berguna dalam dunia freelance. Pertimbangkan juga hobi atau passion yang bisa memberikan keunggulan dibandingkan kompetitor di area tertentu.
Coba deh kamu tanya 5 pertanyaan ini ke diri sendiri:
- Apa keahlian atau pengalaman unik yang kamu miliki yang dapat membedakan kamu dari orang lain?
- Apa topik atau aktivitas yang paling membuat kamu bersemangat dan bisa kamu kerjakan berjam-jam tanpa merasa bosan?
- Masalah atau kebutuhan apa yang bisa kamu selesaikan atau penuhi dengan kemampuan yang kamu miliki?
- Siapa target audiens yang paling membutuhkan solusi atau layanan yang bisa kamu tawarkan?
- Bagaimana tren pasar atau industri saat ini mendukung atau mempengaruhi niche yang kamu pertimbangkan?
Tapi kamu juga harys tetap terbuka untuk belajar skill baru yang mungkin belum pernah kamu pertimbangkan. Apalagi kemajuan teknologi berkembang sangat pesat.
Selanjutnya, riset pasar itu kunci untuk memahami layanan apa yang sedang dibutuhkan dan berapa harganya. Ini akan memberi kamu gambaran tentang peluang pertumbuhan di bidang pilihan kamu dan membantu menetapkan tarif yang kompetitif. Selain itu, penting juga untuk tetap up-to-date dengan tren industri agar skill kamu tetap relevan dan menarik bagi calon klien.
Misalnya, kamu bisa riset niche yang menguntungkan dengan menggunakan freelance marketplaces seperti Frelancer.com, FreeUp, Upwork, Fastwork atau Jobstreet bahkan bisa ke Grup Facebook atau LinkedIn.
Sekarang, setelah kamu mengidentifikasi skill dan minat, meriset pasar, dan memilih spesialisasi, saatnya untuk membuat kehadiran online agar calon klien bisa menemukan kamu.
2. Mulai Tampil secara Online
Membangun kehadiran online sangat penting bagi freelancer yang ingin memulai bisnis mereka. Membuat website profesional adalah salah satu cara untuk membangun brand dan mendapatkan visibilitas dengan calon klien. Website kamu harus mencakup informasi tentang layanan yang kamu tawarkan, portofolio sampel kerja, informasi kontak, dan detail relevan lainnya yang akan membantu kamu menonjol dari kompetisi. Salah satunya seperti websiteku ini. Kamu bisa lihat portfolioku di menu paling atas sebelah kanan.
Membuat profil media sosial di platform seperti LinkedIn, Twitter, dan Instagram juga bisa bermanfaat untuk terhubung dengan calon klien dan profesional lain di bidang kamu. Gunakan akun ini untuk memamerkan proyek yang pernah kamu kerjakan atau menyoroti pencapaian seperti penghargaan atau sertifikasi yang kamu dapatkan. Posting secara teratur untuk menjaga pengikut tetap terlibat dan selalu up-to-date dengan apa yang sedang kamu kerjakan.
Bergabung dengan platform freelance juga bisa meningkatkan eksposur bisnis kamu dengan menghubungkan kamu dengan perusahaan yang mencari freelancer di niche kamu.
Banyak dari situs ini memungkinkan pengguna membuat profil rinci yang menguraikan skillset mereka sehingga klien dapat dengan mudah menemukan mereka ketika mencari seseorang dengan kualifikasi atau level pengalaman tertentu. Karena itu, penting untuk mengisi semua bidang yang diperlukan secara lengkap dan akurat, sehingga klien mendapatkan representasi yang akurat tentang siapa yang akan mereka pekerjakan jika memilih kamu untuk proyek.
Dengan membangun website profesional, membuat profil media sosial, dan bergabung dengan platform freelance, kamu bisa memastikan bahwa calon klien dapat menemukan kamu dengan mudah.
Selain itu, saat kamu memulai freelancing tanpa pengalaman, memiliki website yang berkualitas dan profesional bisa sangat meningkatkan kredibilitas kamu. Kalau kamu bingung bagaimana cara membuat website dengan harga yang affordable, kabari aku yah! Aku bisa bantu kamu.
Sekarang mari kita lanjutkan ke langkah berikutnya: mengembangkan portofolio kamu.
3. Kembangkan Portofolio Kamu
Meskipun kamu freelance tanpa pengalaman tapi kamu wajib memiliki portofolio adalah bagian penting dari kesuksesan seorang freelancer. Portofolio menampilkan sampel kerja kamu, tunjukkan pencapaian dan prestasi kamu, serta membangun kepercayaan dengan calon klien. Berikut adalah beberapa tips tentang cara mengembangkan portofolio yang mengesankan yang akan membantu kamu menonjol dari kompetisi:
Tampilkan Sampel Kerja Kamu
Cara terbaik untuk menunjukkan skill kamu sebagai freelancer adalah dengan menampilkan contoh proyek atau pekerjaan yang pernah kamu selesaikan. Sertakan tautan ke website atau produk digital lain yang telah kamu buat, tangkapan layar desain kamu, artikel yang kamu tulis, dan sebagainya. Ini akan memberikan gambaran kepada calon klien tentang apa yang bisa mereka harapkan saat bekerja dengan kamu.
Tunjukkan Pencapaian dan Prestasi Kamu
Meskipun kamu mungkin merasa malu membahas pencapaian kamu, jangan takut untuk memamerkannya. Tunjukkan penghargaan atau sertifikasi yang membuktikan keahlian kamu di bidang tersebut.
Jika memungkinkan, sertakan juga kutipan dari pelanggan atau yang biasa kita sebut testimoni yang puas dengan hasil proyek mereka bersama kamu. Ini akan menunjukkan kepada calon klien bahwa orang lain telah senang dengan layanan kamu sebelumnya dan mendorong mereka untuk mempekerjakan kamu untuk kebutuhan proyek mereka.
Selain itu, minta pemberi kerja atau klien sebelumnya untuk memberikan testimoni tentang pengalaman mereka bekerja dengan kamu di masa lalu. Testimoni ini bisa sangat membantu dalam membangun kepercayaan antara kamu dan prospek baru yang mencari seseorang yang dapat diandalkan untuk kebutuhan proyek mereka. Jangan lupa untuk berterima kasih kepada mereka yang memberikan testimoni ini, karena ini bisa menjadi jalan menuju kolaborasi di masa depan.
Mengembangkan portofolio adalah langkah penting dalam memulai karier freelance yang sukses. Sekarang setelah kamu memiliki alat untuk menampilkan pekerjaan kamu, saatnya membangun hubungan dan memperluas jaringan dengan calon klien dan profesional lain di bidang kamu.
4: Mulai Membangun Networking dengan Freelancer dan Profesional Lain
Networking adalah bagian penting dari freelancing, terutama bagi mereka yang baru memulai. Ini adalah cara yang bagus untuk mengenalkan diri kamu sehingga bisa menemukan calon klien. Tidak masalah kalau kamu freelance tanpa pengalaman, yang terpenting adalah kamu berani mulai netwoking. Kamu bisa bangun ikutan komunitas di kotamu.
Untuk networking secara efektif, pertama-tama pertimbangkan menghadiri acara dan konferensi yang terkait dengan industri atau niche keahlian kamu. Ini akan memberi kamu kesempatan untuk bertemu dengan profesional lain di bidangmu dan membangun hubungan dengan mereka yang bisa mengarah pada kolaborasi atau referensi di masa depan.
Jika kamu merasa gugup atau malu saat bergaul dengan calon klien di acara-acara, kamu tidak sendirian. Banyak dari kita memiliki kekhawatiran ini. Apalagi seorang introvert seperti aku. Kita semua bahkan mungkin merasa takut. Tapi ada cara untuk mengatasi kecemasan ini.
Selanjutnya, bergabung dengan organisasi profesional dan asosiasi yang terkait dengan bidang kerja atau minat kamu sehingga kamu bisa terhubung dengan lebih banyak calon klien.
Salah satu networking yang berhasil aku lakukan yakni dengan bergabung di Komunitas Blogger Medan dan Kampung Digital.
Grup ini menyediakan sumber daya yang berharga seperti lowongan pekerjaan, peluang networking, dan program mentorship yang bisa membantu kamu tumbuh secara profesional. Selain itu, mereka sering menyelenggarakan webinar atau lokakarya tentang topik yang relevan bagi freelancer. Dengan menghadiri acara tersebut, kamu bisa tetap up-to-date dengan tren terbaru di industri.
Dan jangan lupa tentang media sosial. Terhubung dengan orang-orang yang memiliki tujuan yang sama seperti kamu sangat penting dalam membangun hubungan dalam komunitas freelance. Ikuti influencer di niche keahlian kamu sehingga kamu bisa tetap mendapat informasi tentang apa yang terjadi di industri sambil juga mendapatkan inspirasi dari kisah sukses mereka. Kamu bahkan mungkin mendapati diri kamu berkolaborasi dengan mereka di masa depan.
Pada akhirnya, networking dengan freelancer dan profesional lain di bidang kamu adalah sumber daya yang sangat berharga untuk mempelajari skill baru, menemukan calon klien, dan mengembangkan bisnis kamu. Sekarang setelah kamu menjalin koneksi, saatnya mulai menghubungi calon klien secara langsung.
5. Hubungi Calon Klien Secara Langsung
Menghubungi calon klien secara langsung adalah cara yang bagus untuk menemukan peluang bisnis baru dan mengembangkan karier freelance kamu. Untuk mendapatkan hasil terbaik, kamu perlu mengidentifikasi perusahaan yang bisa mendapatkan manfaat dari layanan atau keahlian kamu, membuat email pitch yang menarik yang menyoroti apa yang bisa kamu tawarkan kepada mereka, dan menindaklanjuti setelah mengirimkan pitch.
Identifikasi Perusahaan yang Bisa Mendapat Manfaat dari Layanan atau Keahlian Kamu
Sebelum kamu mulai menghubungi calon klien, penting untuk melakukan riset tentang jenis bisnis yang bisa menggunakan skill dan layanan kamu. Luangkan waktu untuk memikirkan industri mana yang paling mungkin tertarik mempekerjakan seseorang dengan pengalaman dan kualifikasi kamu.
Setelah kamu mengidentifikasi beberapa target pasar, buatlah daftar perusahaan di dalam industri tersebut yang mungkin mencari freelancer seperti kamu. Kamu juga bisa melihat lowongan pekerjaan online atau bertanya di jaringan profesional untuk mendapatkan petunjuk yang mungkin membutuhkan bantuan dengan proyek tertentu. Tempat yang sempurna untuk meriset dan menemukan klien ideal adalah melalui Pencarian LinkedIn!
Buat Email Pitch yang Menarik yang Menyoroti Apa yang Bisa Kamu Tawarkan
Setelah kamu mengidentifikasi beberapa calon klien, saatnya membuat email pitch yang menarik yang menjelaskan mengapa mereka harus mempekerjakan kamu sebagai freelancer mereka. Pastikan email tersebut dipersonalisasi agar menonjol dari pesan umum lainnya yang mungkin mereka terima dari pelamar lain.
Sertakan informasi tentang bagaimana skill dan pengalaman kamu membuat kamu memenuhi syarat unik untuk proyek yang sedang mereka kerjakan, serta kisah sukses atau pencapaian yang relevan yang menunjukkan mengapa mereka harus memilih kamu dibandingkan orang lain yang bersaing untuk kesempatan yang sama.
Tindaklanjuti dengan Calon Klien Setelah Mengirimkan Pitch
Terakhir, jangan lupa untuk menindaklanjuti setelah mengirimkan pitch. Ini menunjukkan inisiatif dan menunjukkan bahwa kamu serius tentang mendapatkan pekerjaan dari perusahaan tertentu atau basis klien tertentu. Kirim email pengingat yang sopan jika perlu, tetapi jangan terlalu memaksa. Sebaliknya, fokuslah pada penyediaan informasi tambahan jika diperlukan. Misalnya, sampel portofolio atau referensi dari pemberi kerja atau klien sebelumnya akan lebih membuktikan mengapa mempekerjakan kamu menguntungkan bagi mereka.
Memulai karier sebagai freelancer tanpa pengalaman mungkin terasa menakutkan, tapi sebenarnya bisa dilakukan dengan beberapa langkah sederhana. Penting untuk kamu tahu bahwa setiap freelancer sukses pasti memulai dari nol. Jadi, jangan ragu untuk mengambil langkah pertama kamu ya!
Dan itu dia, teman-teman! Kita sudah membongkar 5 langkah penting yang bisa kamu mulai untuk memulai karier freelance tanpa pengalaman. Mulai dari menentukan niche, mengembangkan portofolio, hingga membangun jaringan dan menghubungi calon klien secara langsung.
Kalau kamu merasa butuh dukungan lebih lanjut untuk memulai langkah-langkah ini, aku bisa bantu kamu dengan saran dan panduan yang tepat. Klik Contact Page, kamu akan temukan cara gampang buat hubungi aku. Talk to you soon! 🚀